hem, sempat melintas memang di dalam kepala. ngapain juga yah pagi-pagi ke pantai. hati kecil ini berkata, "aku ingin melihat sunsetnya melawai."
pagi yang indah di kota kilang. sayang, awan tak bersahabat. mendung menyelimuti kota ini. kugayuh sepedah kesayangan menuju pantai melawai yang tempatnya dikata lumayan jauh sih dari tempat aku tinggal. aspal mulus menemani perjalanan hingga sampailah aku di tempat tujuan.
deburan ombak menyapa, kubalas dengan senyuman. tuhan, sungguh indah. gereget dihati. nikmat tuhanmu yang mana sih yang kamu ingin dustakan? ini sangat indah. ampunkanlah aku tuhan atas kufur nikmat terhadap pemberianmu.
pagi di pantai melawai |
sayang sekali mendung masih menyelimuti, ah.. sudah! mana kuhiraukan. salah satu impianku sudah tercapai. yaitu bisa bersepeda menyusuri pantai. pernah nonton film full house? nah.. aku ingin punya rumah seperti yang ada di dalam cerita itu. rumah kaca yang ada di bibir laut. sungguh menawan bukan? yang paginya bisa selalu bersepeda di pinngir laut. semoga kesampaian.. hehehe
deburan ombak terus menyapa, lamunan lama membuatku tak ingin pulang. aku ingin disini saja. husshh.. masih ada tanggung jawab lain yang musti kamu kerjakan. stop melamunnya. puji syukur tuhan alam semesta yang sudah menciptakan langit dan bumi. pantaimu sangat indah tuhan, sangat indah aku tak bosan untuk berkata ciptaanmu sungguh sangat indah. itu memang benar!
yang ditunggu tak kunjung datang....
siapakah dia?
yap, sunset!
matahari mungil itu tak kunjung muncul, sudah jam berapa ini kok belum muncul juga. apa gara-gara mendung tadi? mendungnya sudah pergi, ayolah segera muncul mungil. waktuku tak lama untuk menunggumu. kuambil sepedahku lagi dan kuteruskan untuk menggayuh sampai ke ujung pinggiran pantai melawai..
akhirnyaa....
oh god!
si mungil kecil |
oke, niat sudah terselesaikan dan tujuanpun terpenuhi. terimakasi tuhan, tak bosan aku bisa berkunjung di tempat ini -di pagi hari.
No comments:
Post a Comment